Perang Dagang AS - Setelah AS dan China menjangkau kesepakatan perdagangan, Negeri Paman Sam dipercayai akan menjalani perang dagang inilah dengan Uni Eropa (UE). Demikian dikatakan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dikutip hidupdomino, Jumat (5/4/2019).

Komentar itu muncul saat semua pelaku pasar terus mengawasi prospek perjanjian perniagaan komprehensif antara Washington dan Beijing.
Pada Kamis (4/4/2019), Presiden AS Donald Trump menuliskan AS telah mengejar titik temu pada sejumlah poin krusial dalam percakapan perdagangan. Ia menambahkan kesepakatan bisa disepakati dalam empat minggu ke depan.
Presiden Cina Xi Jinping diadukan menggemakan optimisme atas bisa jadi kesepakatan. Tetapi Gedung Putih memperingatkan sejumlah poin tetap belum terselesaikan.
"Walaupun kita berlalu dengan AS dan China, AS akan berpindah ke Eropa," kata Kepala Ekonom OECD Laurence Boone untuk Steve Sedgwick seperti dikutip hidupdomino di Ambrosetti Workshop, Italia pada Jumat (05/04/2019).
"Jadi, saya pikir dengan merusak sistem berbasis ketentuan multi-lateral pada perdagangan, anda baru saja menyuntikkan takaran besar ketidakpastian di dunia yang bakal tinggal bareng kami guna waktu yang lama," lanjutnya.
Sementara itu, negosiator AS dan UE berselisih mengenai apa yang mesti dimasukkan dalam kesepakatan perniagaan prospektif mereka sendiri.
Juli lalu, Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memberitahukan mereka telah mengamini persyaratan pakta perniagaan di masa yang bakal datang.
Namun, AS dan UE semenjak saat tersebut tidak setuju mengenai apakah hambatan perniagaan pertanian bakal menjadi unsur dari keserupaan perdagangan.
"Eropa benar-benar yakin bahwa tersebut tidak tergolong produk petani, dan AS benar-benar yakin bahwa perjanjian mula ini untuk mengawali diskusi tergolong produk pertanian," kata Boone.
"Jadi, tersebut bukan mula yang baik guna bernegosiasi," tambahnya.
No comments:
Post a Comment