Mobil Produksi China - Mobil-mobil brand China kembali memeriahkan pasar otomotif di Indonesia tahun 2017. Kehadirannya juga menjadi angin segar untuk masyarakat Indonesia terlebih yang mengharapkan mobil tetapi budget terbatas.

Para produsen mobil China ini memasarkan mobilnya dengan banderolan harga lebih murah daripada mobil Jepang. Mereka juga mengklaim walau mobil dipasarkan dengan harga murah namun kualitasnya dapat diadu dengan mobil Jepang.
Hal tersebut pulalah yang menciptakan kesan produsen mobil Jepang memasarkan mobilnya dengan harga terlampau tinggi.
"China tuh pasarnya satu tahun 28 juta unit, anda kan 1,150 juta unit. Nah skala ekonomi bila buat satu mobil investasinya Rp 2 triliun dipecah depresiasi anda mahal nggak? Itu logika aja, seluruh barang dia bukan mobil aja sebab pasar dia besar anda tidak adil bila bilang harga anda kemahalan," ungkap Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra di Ambon.
"Coba dia suruh buat di sini dan pasar di sini tentu mahal juga. Umumnya pabriknya di sini namun barangnya dari sana, bila kita di sini bikinnya 93 persen rata-rata kandungan lokal," sambung Amelia.
Amelia menambahkan soal komponen masih belum dapat dipenuhi 100 persen memakai bahan-bahan dalam negeri.
"Misalnya gear, part-part yang memerlukan presisi banget. part-part seperti tersebut investasinya mahal. Kalau inginkan harganya berlomba pabrik tersebut harus buat 2 juta part, sedangkan indonesia semua merek lah buat sama pabrik ini baru 1,150 juta, nggak affordable mahal lebih baik anda impor dulu hingga pasar anda berkembang dulu baru kita buat pabrik ini," bebernya.
Sebagai komparasi harga jual, mobil brand China laksana Wuling dengan Low MPVnya dipasarkan dengan harga mulai Rp 141,8 juta. Sedangkan Daihatsu membanderol Xenia sangat murah Rp 183, 35 juta.
Berbeda lagi halnya dengan kembaran Xenia, Toyota Avanza dipasarkan lebih mahal yakni mulai Rp 191,1 juta. Bahkan MPV teranyar Mitsubishi Xpander harga jualnya tembus Rp 201,1 juta.
No comments:
Post a Comment