Kotak Suara Kardus - Kotak suara berbahan karton kedap air dipersoalkan karena dirasakan tak aman. KPU menyatakan kotak suara dari alumunium pun tak tahan api.

"Soal api, saya sudah menyaksikan kotak aluminium yang bekas dihanguskan (oleh massa ketika kerusuhan) di sejumlah KPU Kabupaten/Kota. Isinya selamat? Ternyata tidak. Kotaknya bobrok dan isinya hangus terbakar juga. Kenapa? Karena panas dalam kotak yang terbakar tersebut melampaui titik bakar kertas. Jadi serupa dioven dengan panas tinggi," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, Senin (17/12/2018).
Pram kemudian menjelaskan, kotak suara berbahan karton ini dapat menahan beban lebih dari 80 kg. Sementara untuk menangkal kertas suara ataupun kotak suara rusak sebab air, KPU selalu membalut menggunakan plastik.
Hal serupa dilaksanakan pada kotak suara berbahan alumunium.
"Soal air (hujan, laut, sungai), perlu dicerna bahwa surat suara dalam kotak tersebut sejak dulu dimasukkan dalam amplop besar lalu dibalut plastik. Berikutnya, dalam proses distribusi, kotak suara juga dibalut plastik satu per satu. Jadi, di dalam dibalut plastik, di luar juga dibalut plastik," ungkapnya.
Dia menuliskan kotak suara aluminium tadinya diproduksi massif pada Pemilu 2004. Seiring berlangsung waktu, jumlahnya semakin berkurang sebab ada yang penyok, lepas kaitannya, atau hangus dibakar.
Lalu guna menutupi kelemahan pada Pemilu 2009 ditutupi dengan kotak aluminium lagi. Pada Pemilu 2014, Pilkada serentak 2015, 2017, dan 2018, kekurangan tersebut juga ditutupi dengan kotak berbahan kardus.
"Jadi? Bahan kardus ini telah lama dipakai. Tapi baru guna menutupi kekurangan. Dan dulu-dulu nggak terdapat yang ribut laksana ini," ungkapnya.
Pram menuliskan aturan tentang kotak suara transparan ditata dalam Pasal 341 ayat (1) huruf a UU 7/2017 mengenai Pemilu. Bagi menjalankan peraturan itu, KPU menimbang sekian banyak model, bahan, spesifikasi, dan ukuran.
"Jadi nggak tiba-tiba langsung menilai satu jenis bahan. Kami menimbang sekian banyak hal, tergolong soal efektivitas, keamanan, efisiensi, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain. Nah, sesudah mempertimbangkan sekian banyak hal, kami menyimpulkan untuk memakai bahan duplex (karton kedap air)," ujar Pram.
No comments:
Post a Comment