Krisis Venezuela - Uni Eropa menuliskan aksi militer untuk menuntaskan krisis di Venezuela tidak dapat diterima. UE pun memperingatkan negara beda usahakan tidak ikut campur dalam krisis di Venzuela.

"Kami percaya tanpa campur tangan militer lebih dapat diterima" kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Federica Mogherini, ketika pertemuan antara UE dengan PBB, seperti dikutip AFP, Rabu (13/3/2019).
Mogherini mengimbau solusi krisis di berikan pada internal pemerintahan Veneuzuela. Dia menuliskan solusi tidak dapat dipaksakan dari luar pemerintahan Venezuela.
"Solusi (krisis Venezuela) jangan dan tidak dapat dipaksakan dari luar," jelas Mogherini.
Mogherini menuliskan UE sudah membentuk kumpulan kontak dengan negara-negara Amerika Latin guna mendorong proses politik yang bakal mengarah pada pemilihan presiden. Dia hendak mengedepankan demokrasi dalam solusi krisis tersebut.
"Krisis yang memprovokasi negara ini mempunyai penyebab politis dan institusional. Ini bukan bencana alam. Solusinya butuh damai, politis dan demokratis," kata Mogherini.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sudah berulang kali menuliskan tidak mengesampingkan intervensi militer AS di Venezuela. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pun sudah unik semua staf yang tersisa dari kedutaan besarnya di Caracas, Venezuela.
Dua dari lima anggota dewan yang memegang hak veto yakni Rusia dan Cina menyokong keputusan AS guna Venezuela. Sedangkan Prancis dan Inggrismengecam sikap AS dan menyokong Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
No comments:
Post a Comment